Waspadai Bahaya Fogging yang Tidak Tepat dalam
Pengendalian DBD
Puskesmas Sukorejo mengajak masyarakat cerdas dan bijak
dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
Fogging atau pengasapan sering dianggap sebagai solusi utama
saat terjadi kasus DBD di masyarakat. Padahal, fogging bukan langkah utama
dalam pencegahan DBD dan bahkan bisa berbahaya jika dilakukan
sembarangan.
APA SAJA BAHAYA FOGGING YANG TIDAK TEPAT?
- Tidak
membunuh jentik nyamuk
- Fogging
hanya membunuh nyamuk dewasa. Jika jentik masih ada di genangan air, maka
nyamuk baru akan terus muncul.
2. Membahayakan
kesehatan manusia
- Asap
fogging mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan,
iritasi mata, hingga alergi, terutama pada anak-anak dan lansia.
3. Menimbulkan
resistensi
- Penggunaan
fogging terlalu sering dan tidak sesuai prosedur dapat membuat nyamuk
kebal terhadap insektisida.
Mengganggu
ekosistem
- Fogging
juga dapat membunuh serangga bermanfaat seperti lebah dan kupu-kupu yang
berperan dalam penyerbukan tanaman.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
Utamakan Gerakan 3M Plus:
- Menguras,
Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas
- Plus:
menabur larvasida, memakai kelambu, dan menggunakan lotion antinyamuk
Pantau Jentik di Rumah:
- Pastikan
tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk
Fogging hanya sebagai langkah terakhir!
- Dilakukan
jika terjadi kasus DBD positif, setelah ada penyelidikan
epidemiologi oleh petugas Puskesmas
Fogging bukan solusi utama. Cegah DBD dari sumbernya dengan
menjaga kebersihan lingkungan dan gerakan 3M Plus
Mari bersama wujudkan lingkungan Sukorejo bebas DBD
tanpa ketergantungan pada fogging!
Hubungi Puskesmas
Sukorejo untuk edukasi lebih lanjut dan pemeriksaan jentik di wilayah Anda.
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini